top of page

              Jalan Sasak memiliki nuansa Arab yang sangat kental. Jalan ini juga merupakan pusat perbelanjaan barang-barang kebutuhan muslim, makanan khas Arab, kurma,  souvenir khas Arab,  minyak wangi, dan masih banyak lagi. Pasar Ampel Suci ini merupakan pasar tertua dan merupakan pusat perdagangan sejak tahun 1420, bersamaan dengan penyebaran agama Islam oleh Sunan Ampel pada tahun yang sama pula. Pada tahun 2003 pasar ini mengalami revitalisasi, awalnya pasar ini tidak memiliki atap, kemudian pemerintah membangun atap pasar sehingga pasar menjadi lebih sejuk. Pasar ini juga memiliki akses jalan langsung ke gang-gang perumahan warga kampung Arab yang menetap di Ampel.

 

 

          Awalnya kawasan Pasar Ampel Suci merupakan perkampungan yang sebagian besar dihuni oleh orang Arab. Karena lokasinya yang dekat dengan masjid dan makam Sunan Ampel, maka jalanan ini banyak dilewati oleh orang-orang dan wisatawan yang hendak berziarah maupun bersembahyang ke masjid. Melihat potensi yang ada itu, seorang warga keturunan Arab mulai membuka toko yang berlokasi di rumahnya sendiri. Seperti yang diperkirakan toko tersebut laris dan banyak dikunjungi oleh wisatawan. Rumah-rumah lain perlahan mulai mengikuti dan membuka toko sehingga pada akhirnya terciptalah Pasar Ampel Suci. Dalam perkembangannya dahulunya Pasar Ampel Suci tidak memiliki atap dan gapura seperti sekarang ini.

 

             Tidak hanya suasana, pernak-pernik souvenir yang di jual juga banyak khas arab, warna-warni dan menarik, saat kita masuk ke dalam pasar ini, seolah-olah kita berada di luar kota, dan bukan di Surabaya. Yang menarik disini adalah suasana pasar tersebut. Suasana pasar tersebut sama seperti Pasar Seng yang ada di Masjidil Haram Makkah di Arab. Pasar Seng di Mekkah juga menjual sama seperti yang ada di Ampel Suci. Namun sayangnya Pasar Seng kemudian ditutup untuk pelebaran jalan Makkah.

 

bottom of page